![]() |
| A for i'Am (?) |
Welcome to September and my first post!
(Love. Your. Self)
Pasti kita sering mendengar
hal ini. Self-love dapat diartikan
sebagai cinta pada diri sendiri, terkadang juga disalahartikan sebagai
kesombongan. Padahal, self-love sebenarnya tidak seburuk itu, kok.
Beberapa di antara masalah remaja saat ini adalah krisis percaya diri, dan
mereka membutuhkan rasa cinta pada diri sendiri agar tetap merasa berharga.
Kali ini, saya akan
memberikan tips-tips untuk menghapus masalah krisis percaya diri dan rendah
diri, serta membuatmu kembali mencintai diri sendiri setelah beberapa menit.
Apa saja?
1. Lihat ke sekelilingmu, dan bersyukurlah terhadap hal sekecil apapun
Terkadang, rasa benci
terhadap diri sendiri bisa disebabkan oleh kita yang enggak pernah atau jarang
sekali bersyukur terhadap hal-hal kecil. Misalnya bisa menghirup udara pagi
saat pergi ke sekolah, bertemu teman atau doi, atau bahkan saat pertama kalinya
kamu enggak remedial ulangan fisika setelah sebelumnya remed berkali-kali (Hm).
Hidup enggak melulu kejam,
ada beberapa hal yang harus kamu pikirkan lagi saat mengeluh dalam hati atau
mengeluh pada teman-temanmu. Hidupmu berharga, bahkan di setiap napas yang kamu
hirup. Kamu seharusnya bersyukur karena bisa makan tiga kali sehari, atau punya
kuota cukup untuk baca blog ini (eh) Karena ketika kita melihat ke bawah, kita
akan melihat anak-anak yang kelaparan di Afrika sana (?), atau anak-anak
Palestina yang sedang berada di bawah suasana penjajahan.
Jadi, cukup bersyukur untuk
hari ini dan kamu akan merasa lega!
2. Lawan Inner Critical Voice-mu!
Pasti hal yang pertama kali
terlintas di pikiranmu adalah,
“Apa sih Inner Critical Voice itu?”
Jadi, berdasarkan salah satu
sumber, Inner Critical Voice adalah
semacam ‘suara-suara’ di dalam hati yang muncul untuk mengkritikmu atau
menjatuhkanmu. Kita artikan saja dulu satu-satu, oke? Inner artinya adalah ‘sesuatu yang ada di dalam’, critical yaitu kritik, dan voice adalah suara. Inner voice berarti adalah suara hatimu sendiri, ditambah kata ‘critical’ jadinya adalah suara hati yang
mengkritik dirimu sendiri.
Intinya, kita langsung ke
contoh saja. Misalnya saat kamu sedang berpikir sendiri, atau melakukan sesuatu
yang menurutmu atau orang-orang salah, kamu langsung mendengar suara-suara yang
menjatuhkan seperti ‘kamu bodoh’ atau ‘kamu terlihat jelek’. Suara-suara yang
menjatuhkanmu itu datangnya dari hatimu sendiri, dan ini berbeda dengan yang
namanya suara hati nurani. Suara hati nurani atau yang pernah kubaca saat
sekolah dasar (God’s spot, ruang
ketuhanan) bisa menuntunmu jika kamu terjun ke arah yang salah. Tetapi, inner critical voice ini malah bisa
membuatmu lebih membenci dirimu sendiri dibanding berusaha memperbaiki diri.
Konklusinya, inner critical voice adalah semacam haters-mu yang ‘julid’ terhadap dirimu
sendiri, situasi ketika kamu menjadi haters-mu
sendiri.
Lalu, bagaimana cara
menghilangkan inner critical voice ini?
Caranya adalah berusaha
memahami dirimu sendiri ketika kamu mulai merasa down, karena saat itulah inner
critical voice mulai muncul. Setelah itu, berusahalah untuk mengenyahkannya
dan mulailah berpikir positif untuk dirimu sendiri.
Untuk mengetahui lebih
lanjut soal inner critical voice ini,
kamu bisa membuka artikel-artikelnya, hanya saja artikel-artikel tersebut
berbahasa inggris, ehe.
3. Lakukan apa yang kamu sukai
Misalkan kamu suka menulis,
maka lakukanlah. Lakukanlah hobi yang menjadi passion-mu dan kelebihanmu. Setelah itu, hargailah dirimu sendiri
setelah melakukannya. Saya sendiri suka menulis, dan ini pertama kalinya saya
menulis di blog. Mungkin kalian punya passion
yang lain, entah itu buat cover lagu,
menggambar, pokoknya lakukan saja selama itu tidak menganggu waktu belajar
kalian. Dengan hal itu, kalian sudah mencintai diri sendiri, hehe.
Sekian tips-tips dari Red
Cherry, semoga saja bisa bermanfaat untuk semua semua yang sedang gabut lalu
nyasar ke blog ini atau remaja-remaja yang sedang punya masalah dengan rasa
percaya dirinya. I wish we could love
ourselves!
Kalau ada tips-tips lainnya, kalian bisa bagikan di kolom comment. Sampai jumpa di postingan berikutnya! :)
Sumber : https://www.psychalive.org/critical-inner-voice/ (inner critical voice)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar